Berdasarkan
uraian yang berjudul Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 8: Architectonic
Mathematics (1) ini, secara garis besar dapat disimpulkan pendidikan matematika
mempunyai beberapa tahapan. Dalam pembelajaran matematika perlu disesuaikan
dengan perkembangan kognitif siswa, kemampuan berpikir peserta didik. Salah
satunya matematika sebagai formal abstrak. Model matematika ini merupakan model
pembelajaran yang diterapkan di perguruan tinggi. Dalam model pembelajaran ini,
bertujuan untuk membangun ilmu matematika dan struktur-strukturnya sendiri,
walaupun masih dengan bantuan dosen.
Pembelajaran
matematika menurut hakekat konstruktivisme adalah membantu siswa untuk
membangun konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya
sendiri melalui proses internalisasi, sehingga dengan konsep atau prinsip itu
akan terbangun kembali transformasi informasi yang diperoleh menjadi konsep
atas prinsip baru.
Sedangkan
pembelajaran matematika yang sesuai diterapkan pada siswa Sekolah Dasar adalah
matematika sekolah. Matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah
dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan
sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para
siswa. Model matematika sekolah ini mempunyai karakteristik bahwa kemampuan
berpikir siswa Sekolah Dasar masih dalam tahap operasional konkrit, maka untuk
memahami konsep dan prinsip masih diperlukan pengalaman melalui obyek konkrit.
No comments:
Post a Comment